MAKALAH
PROFILE PUSKESMAS AMPENAN
KECAMATAN
AMPENAN, MATARAM, NTB
DOSEN PEMBIMBING : IRINE
DIANA SARI WIJAYANTI, S.E.,M.M

DISUSUN OLEH :
SISCA DWIYANA LESTARI
NIM
16000943
E/II/MOF
MANAJEMEN OBAT DAN FARMASI
AKADEMI MANAJEMEN
ADMINISTRASI YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmanirrohim, Assalammualaikum WR.WB puji
syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memudahkan saya dalam
mengerjakan tugas profile company untuk memenuhi tugas fari kampus. Tak lupa
pula saya haturkan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang hingga saat
ini.
Tugas profile company puskesmas ini saya kerjakan
untuk memenuhi tugas dari kampus AMA Yogyakarta yang sangat saya cintai dan banggakan.
Semoga tugas ini bisa memenuhi tugas dari kampus, lebih dan kurangnya makalah
profile company ini saya harap Bapak/Ibu dosen memaklumi makalah ini manusia
tidak luput dari kesalahan. Terima kasih Wassalammualaikum WR.WB
Mataram, 15 februari 2017
Pennyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Tujuan
Pendidikan Manajemen obat dan Farmasi yang merupakan bagian dari tujuan
pendidikan nasional adalah mendidik tenaga-tenaga manajemen administrasi yang beriman dan bertaqwa kepada tuuhan yang
maha esa, berjiwa pancasila dan UUD 1945, memiliki integritas dan kepribadian,
terbuka dan tanggap terhadap masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang
berhubungan dengan bidang manajemen
Menurut UUD no.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat Tenaga manajemen
administrasi dituntut professional dalam
bekerja berdasarkan standar profesi, kode etik dan peraturan disiplin profesi
yang telah ditentukan dalam perannya sebagai
salah satu anggota mata rantai pelayanan masyarakat,. Melalui profesionalisme
tenaga manajemen memberikan perlindungan kepada para pengguna jasa.
Dalam
pelaksanaan pendidikan ,proses pembelajaran yang terjadi tidak terbatas di
dalam kelas antara dosen dan mahasiswa saja. Pengajaran yang berlangsung pada
pendidikan ini lebih ditekankan pada pengajaran yang menerobos di luar kelas ,
bahkan di luar institusi pendidikan seperti lingkungan kerja atau kehidupan
masyarakat.
B. TUJUAN
PROFILE COMPANY
1.
Untuk mengetahui profile dari
puskesmas ampenan
2.
Untuk menegetahui bagaimana ruang lingkup
pemesanan obat dari puskesmas menuju GFK
3.
Mengetahui petugas pengelola obat di
puskesmas
4.
Pengelolaan obat dan farmasi di
puskesmas ampenan
5.
Mengetahui struktur organisasi
puskesmas ampenan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PROFIL
SINGKAT PUSKESMAS AMPENAN
Puskesmas
Ampenan adalah puskesmas type perawatan yang berada diwilayah kota mataram yang
terletak dijalan Jl. Saleh Sungkar No.4 Kel. Ampenan Utara, Kec. Ampenan, Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Wilayah kerja puskesmas ampenan
terdiri dari 4(empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan dayan peken terdiri dari 6
lingkungan, Kelurahan bintaro terdiri dari 5 lingkungan, Kelurahan ampenan
utara terdiri dari 4 lingkungan.
Puskesmas ampenan memiliki 1(satu)
puskesmas pembantu dan 1(satu) polindes.
Puskesmas pembantu berada di jalan saleh
sungkar kel.Kampung melayu,kec.ampenan tengah,kota mataram.
B.
RUANG
LINGKUP PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan
obat meliputi : perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,distribusi,
pencatatan dan pelaporan.
1.
Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses
kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat
dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat maupun perbekalan kesehatan yang ada
dipuskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :
a. Mendapatkan
perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan.
b. Mendekati
penggunaan obat secara rasional
c. Meningkatkan
efisiensi penggunaan obat
2.
Permintaan
Permintaan obat bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan obat di masing-masing yang berada unit pelayanan kesehatan dan harus
sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerja puskesmas
tersebut.Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas
Kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota.Obat yang diperkenankan untuk disediakan di
Puskesmas adalah obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap
tahun oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial
Nasional
3.
Penerimaan
Penerimaan
adalah suatu kegiatan dalam menerima
obat-obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit
pengelola di bawahnya.Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi Kabupaten/
Kota, kepada Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
4.
Penyimpanaan
Penyimpanan
adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap
terjamin.
a. Persyaratan
gudang dan pengaturan penyimpanan obat.
1).
Persyaratan gudang
(a)
Cukup luas minimal 3 x 4 m2
(b)
ruangan kering tidak lembab
(c)
ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab/panas
(d)
perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis
(e)
lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan ber-tumpuknya debu dan
kotoran lain. Bila perlu diberi alas papan (palet)
(f)
dinding dibuat licin
(g)
hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h)
gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
i)
mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
j) tersedia
lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang selalu terkunci
k)
sebaiknya ada pengukur suhu ruangan
2). Pengaturan
penyimpanan obat :
(a)
Obat di susun secara alfabetis
(b)
Obat dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO
c)
Obat disimpan pada rak
d)
Obat yang disimpan pada lantai harus di letakan diatas palet
e)
Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
f)
Cairan dipisahkan dari padatan
g)
Sera, vaksin , supositoria disimpan dalam lemari pendingin
5.
Distribusi
Distribusi
adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain :
a.
Sub
unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat,
laboratorium)
b.
Puskesmas
Pembantu
c.
Puskesmas
Keliling
d.
Posyandu
e.
Polindes
6.
Pencatatan
dan Pelaporan
Tujuan
dari Pencatatan dan pelaporan adalah : Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah
dilakukan, sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian dan sumber data untuk pembuatan laporan
Pencatatan dan pelaporan data obat di
Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan
secara tertib, baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan
dan digunakan di Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya.
a. Sarana pencatatan dan
pelaporan :
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di
Puskesmas adalah LPLPO dan kartu stok.
LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus tepat data, tepat isi dan
dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan baik. LPLPO juga
dimanfaatkan untuk analisis penggunaan, perencanaan kebutuhan obat,
pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat.
b. Penyelenggaraan pencatatan :
Di gudang
Puskesmas ada penyelenggara yang terdiri dari :
1).
Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2).
Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan :
(a). Kartu Stok Obat
(b). Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes
Kabupaten/Kota. Laporan ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes
Kabupaten/Kota
C.
PETUGAS
PENGELOLA OBAT DI PUSKESMAS
Petugas Pengelola obat dalam manajemen
persedian obat di Puskesmas adalah Kepala Puskesmas, Petugas Gudang Obat dan
Petugas Obat disub unit.
1. Kepala Puskesmas
Kepala
Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan
pelaporan, mengajukan obat untuk pengadaan persediaan kepada Kepala
Dinas/Kepala GFK, menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat, melaporkan semua
obat yang hilang, rusak maupun kadaluarsa kepada Kepala Dinas
Kesehatan/Kepala GFK.
2. Petugas Gudang Obat
Petugas
gudang obat bertanggung jawab dalam menerima obat dari GFK, menyimpan dan
mengatur ruang gudang obat serta mengendalikan persediaan obat,
mendistribusikan obat untuk unit pelayanan obat, mengawasi mutu obat, melakukan
pencatatan danpelaporan. Petugas gudang obat membantu Kepala Puskesmas dalam
hal menjaga keamanan obat, penyusunan persediaan, distribusi dan pengawasan
persediaan obat.
3. Petugas Obat di Sub Unit Pelayanan
Petugas
obat pada sub unit pelayan bertanggung jawab dalam menerima, menyimpan dan
memelihara obat dari gudang obat Puskesmas, menerima resep dokter,
meracik/menyiapkan obat, mengemas obat, menyerahkan obat dan memberikan
informasi penggunaan obat, membuat catatan dan laporan pemakaian obat untuk
petugas gudang obat serta mengamati mutu obat secara umum.
D.
PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS
AMPENAN
1.
Perencanaan
Perencanaan obat di Puskesmas AMPENAN dilakukan untuk
menentukan jenis obat dan jumlah kebutuhan obat. Kebutuhan obat Puskesmas
AMPENAN direncanakan oleh petugas pengelola obat secara berkala setiap 1 (satu)
bulan sekali yang kemudian diamprahkan ke GFK. Perencanaan obat di Puskesmas
didasarkan pada kebutuhan obat bulan sebelumnya (metode komsumsi) dan
berdasarkan pola penyakit, jumlah kunjungan dan waktu tunggu obat
2.
Permintaan
Pengadaan/permintaan obat di Puskesmas AMPENAN dilakukan
untuk memperoleh jenis dan jumlah obat, obat dengan mutu yang tinggi, menjamin
tersedianya obat dengan cepat dan tepat waktu. Pengadaan/permintaan obat di
Puskesmas AMPENAN dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kota dan GFK dengan
mengajukan LPLPO yang di isi oleh petugas atau penanggung jawab gudang
3.
Penerimaan
dan penyimpanan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat yang
diserahkan dari unit yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Dalam
penerimaan ini obat yang diterima dicek sesuai dengan LPLPO yang dipesan dari
gudang farmasi kota (GFK). Setelah obat diterima lalu dimasukkan kedalam kartu
stok obat.
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengaman dengan cara
menempatkan obat-obat yang diterima pada
tempat yang dinilai aman.dengan tujuan obat yang tersedia diunit
pelayanan kesehatan dapat terjaga mutu dan kemanannya dipertahankan. Untuk
penyimpanan difarmasi ini penyimpanannya berdasarkan abjad dan bentuk sediaan.
4.
Distribusi
Pendistribusian obat di Puskesmas AMPENAN di lakukan setelah
obat-obat yang telah diajukan ke GFK di terima. Setelah itu, Puskesmas AMPENAN
mendistribusikan obat-obatan tersebut ke sub-sub unit pelayanan sesuai junlah
dan jenis obat yang dibutuhkan sesuai dengan LPLPO unit
Penggunaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah ekonomis dan
rasional. Artinya, Puskesmas AMPENAN menggunakan obat generic sesuai dengan
aturan dimana setiap pasien yang berkunjung itu diberikan obat sesuai resep
dari dokter. Yang kemudian petugas loket obat memberikan obat tersebut sesuai
resep serta aturan pakainya. Alur pelayanan Pasien dan Alur pelayanan resep
tersaji pada lampiran 2 dan lampiran 3.
5.
Pencatatan
dan pelaporan
Pencatatan
Untuk melihat sisa obat diapotek
dicatat dalam kartu stok obat agar dapat mengamprah obat ke gudang farmasi
puskesmas sehingga mudah dalam menentukan obat yang sering keluar. Namun pihak
apotek sendiri hanya dengan menggunakan kertas LPLPO untuk mengambil obat pada gudang farmasi puskesmas.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa secara umum
manajemen pengelolaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah sesuai prosedur, dengan
rincian sebagai berikut :
1.
Perencanaan
obat di Puskesmas AMPENAN sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Hal ini dapat
dilihat dengan dilaksanakannya perencanaan kebutuhan setiap tahun dan bulannya
berdasarkan metode-metode yang ada dalam Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas.
2.
Pengadaan/Permintaan obat di Puskesmas AMPENAN
sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya
pengadaan/permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui Gudang Farmasi Kabupaten
(GFK) sesuai dalam Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas.
3.
Lokasi
dan kondisi serta keamanan penyimpanan obat/ Gudang obat di Puskesmas Ampenan
belum sepenuhnya memenuhi persyaratan gudang yang baik
4.
Pendistribusian
obat di Puskesmas AMPENAN sudah sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan
dilaksanakannya pendistribusian obat-obatan dari gudang obat Puskesmas
dilakukan dengan sistem amprah setiap bulannya sesuai dengan Pedoman Pengelolaan
Obat di Puskesmas.
Penggunaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah sesuai prosedur. Hal ini dapat
dilihat dengan dilaksanakannya peresepan obat yang rasional sesuai sesuai
Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas
B.
SARAN
Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan obat di Puskesmas, maka kami
menyarankan untuk melakukan perbaikan dalam hal :
1. lokasi gudang obat yang sesuai, baik
dalam hal luas maupun fasillitas sarana yang diperlukan untuk menunjang kondisi
penyimpanan obat yang baik, misalnya instalasi AC dan penambahan rak obat
2. adanya mekanisme yang menjamin
keamanan obat yang disimpan dalam gudang