Jumat, 08 Desember 2017

MAKALAH PROFILE PUSKESMAS AMPENAN



MAKALAH PROFILE PUSKESMAS AMPENAN
KECAMATAN AMPENAN, MATARAM, NTB
DOSEN PEMBIMBING : IRINE DIANA SARI WIJAYANTI, S.E.,M.M




DISUSUN OLEH :
SISCA DWIYANA LESTARI
NIM
16000943
E/II/MOF



MANAJEMEN OBAT DAN FARMASI
AKADEMI MANAJEMEN ADMINISTRASI YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmanirrohim, Assalammualaikum WR.WB puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memudahkan saya dalam mengerjakan tugas profile company untuk memenuhi tugas fari kampus. Tak lupa pula saya haturkan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang hingga saat ini.
Tugas profile company puskesmas ini saya kerjakan untuk memenuhi tugas dari kampus AMA Yogyakarta yang sangat saya cintai dan banggakan. Semoga tugas ini bisa memenuhi tugas dari kampus, lebih dan kurangnya makalah profile company ini saya harap Bapak/Ibu dosen memaklumi makalah ini manusia tidak luput dari kesalahan. Terima kasih Wassalammualaikum WR.WB







Mataram, 15 februari 2017

Pennyusun
























BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Tujuan Pendidikan Manajemen obat dan Farmasi yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah mendidik tenaga-tenaga manajemen administrasi  yang beriman dan bertaqwa kepada tuuhan yang maha esa, berjiwa pancasila dan UUD 1945, memiliki integritas dan kepribadian, terbuka dan tanggap terhadap masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berhubungan dengan bidang manajemen
 Menurut UUD no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat Tenaga manajemen administrasi  dituntut professional dalam bekerja berdasarkan standar profesi, kode etik dan peraturan disiplin profesi yang telah ditentukan  dalam perannya sebagai salah satu anggota mata rantai pelayanan masyarakat,. Melalui profesionalisme tenaga manajemen memberikan perlindungan kepada para pengguna jasa.
Dalam pelaksanaan pendidikan ,proses pembelajaran yang terjadi tidak terbatas di dalam kelas antara dosen dan mahasiswa saja. Pengajaran yang berlangsung pada pendidikan ini lebih ditekankan pada pengajaran yang menerobos di luar kelas , bahkan di luar institusi pendidikan seperti lingkungan kerja atau kehidupan masyarakat.
B.     TUJUAN PROFILE COMPANY
1.      Untuk mengetahui profile dari puskesmas ampenan
2.      Untuk menegetahui bagaimana ruang lingkup pemesanan obat dari puskesmas menuju GFK
3.      Mengetahui petugas pengelola obat di puskesmas
4.      Pengelolaan obat dan farmasi di puskesmas ampenan
5.      Mengetahui struktur organisasi puskesmas ampenan







BAB II
PEMBAHASAN
A.    PROFIL SINGKAT PUSKESMAS AMPENAN
Puskesmas Ampenan adalah puskesmas type perawatan yang berada diwilayah kota mataram yang terletak dijalan Jl. Saleh Sungkar No.4 Kel. Ampenan Utara, Kec. Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Wilayah kerja puskesmas ampenan terdiri dari 4(empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan dayan peken terdiri dari 6 lingkungan, Kelurahan bintaro terdiri dari 5 lingkungan, Kelurahan ampenan utara terdiri dari 4 lingkungan.
Puskesmas ampenan memiliki 1(satu) puskesmas pembantu dan 1(satu) polindes.
Puskesmas pembantu berada di jalan saleh sungkar kel.Kampung melayu,kec.ampenan tengah,kota mataram.
B.     RUANG LINGKUP PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat meliputi : perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,distribusi, pencatatan dan pelaporan.
1.      Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat maupun perbekalan kesehatan yang ada dipuskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :
a.      Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan.
b.      Mendekati penggunaan obat secara rasional
c.       Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

2.      Permintaan
Permintaan obat bertujuan untuk  memenuhi kebutuhan obat di masing-masing yang berada unit pelayanan kesehatan dan harus sesuai dengan  pola penyakit yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut.Sumber penyediaan obat  di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota.Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah obat Esensial yang jenis dan  itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan  dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional
3.      Penerimaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan  dalam menerima obat-obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya.Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota, kepada Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
4.      Penyimpanaan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
 a.       Persyaratan gudang dan pengaturan penyimpanan obat.
1).  Persyaratan gudang
(a)      Cukup luas minimal 3 x 4 m2
(b)      ruangan kering tidak lembab
(c)      ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab/panas
(d)      perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis
(e)      lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan ber-tumpuknya debu dan kotoran lain. Bila perlu diberi alas papan (palet)
(f)       dinding dibuat licin
(g)      hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h)      gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
i)        mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
j)       tersedia lemari/laci khusus untuk  narkotika dan psikotropika yang selalu terkunci
k)      sebaiknya ada pengukur suhu ruangan
2).  Pengaturan penyimpanan obat :
(a)      Obat di susun secara alfabetis
(b)      Obat dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO
c)       Obat disimpan pada rak
d)      Obat yang disimpan pada lantai harus di letakan diatas palet
e)      Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
f)        Cairan dipisahkan dari  padatan
g)      Sera, vaksin , supositoria disimpan dalam lemari pendingin
5.      Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi  kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain :
a.       Sub unit pelayanan kesehatan di  lingkungan Puskesmas (kamar obat, laboratorium)
b.      Puskesmas Pembantu
c.       Puskesmas Keliling
d.      Posyandu
e.       Polindes
6.      Pencatatan dan Pelaporan
Tujuan dari Pencatatan dan pelaporan adalah : Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan, sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian  dan sumber data untuk pembuatan laporan
         Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan  digunakan di Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya.
a.      Sarana pencatatan dan pelaporan :
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas adalah LPLPO dan kartu stok. LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus tepat data, tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan baik. LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan, perencanaan kebutuhan obat, pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat.   
b.      Penyelenggaraan pencatatan :
Di gudang Puskesmas ada penyelenggara yang terdiri dari :
1). Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu Stok
2). Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan :
     (a). Kartu Stok Obat
     (b). Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes Kabupaten/Kota. Laporan ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes Kabupaten/Kota
C.    PETUGAS PENGELOLA OBAT DI PUSKESMAS
Petugas Pengelola obat dalam manajemen persedian obat di Puskesmas adalah Kepala Puskesmas, Petugas Gudang Obat dan Petugas Obat disub unit.
1.  Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan pelaporan, mengajukan obat untuk pengadaan persediaan kepada Kepala Dinas/Kepala GFK, menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat, melaporkan semua obat yang hilang, rusak maupun kadaluarsa kepada Kepala Dinas Kesehatan/Kepala GFK.
2.  Petugas Gudang Obat
Petugas gudang obat bertanggung jawab dalam menerima obat dari GFK, menyimpan dan mengatur ruang gudang obat  serta mengendalikan persediaan obat, mendistribusikan obat untuk unit pelayanan obat, mengawasi mutu obat, melakukan pencatatan danpelaporan. Petugas gudang obat membantu Kepala Puskesmas dalam hal menjaga keamanan obat, penyusunan persediaan, distribusi dan pengawasan persediaan obat.
3.  Petugas Obat di Sub Unit Pelayanan
Petugas obat pada sub unit pelayan bertanggung jawab dalam menerima, menyimpan dan memelihara obat dari gudang obat Puskesmas, menerima resep dokter, meracik/menyiapkan obat, mengemas obat, menyerahkan obat dan memberikan informasi penggunaan obat, membuat catatan dan laporan pemakaian obat untuk petugas gudang obat serta mengamati mutu obat secara umum.



D.    PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS AMPENAN
1.            Perencanaan
Perencanaan obat di Puskesmas AMPENAN dilakukan untuk menentukan jenis obat dan jumlah kebutuhan obat. Kebutuhan obat Puskesmas AMPENAN direncanakan oleh petugas pengelola obat secara berkala setiap 1 (satu) bulan sekali yang kemudian diamprahkan ke GFK. Perencanaan obat di Puskesmas didasarkan pada kebutuhan obat bulan sebelumnya (metode komsumsi) dan berdasarkan pola penyakit, jumlah kunjungan dan waktu tunggu obat
2.            Permintaan
Pengadaan/permintaan obat di Puskesmas AMPENAN dilakukan untuk memperoleh jenis dan jumlah obat, obat dengan mutu yang tinggi, menjamin tersedianya obat dengan cepat dan tepat waktu. Pengadaan/permintaan obat di Puskesmas AMPENAN dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kota dan GFK dengan mengajukan LPLPO yang di isi oleh petugas atau penanggung jawab gudang
3.            Penerimaan dan penyimpanan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat yang diserahkan dari unit yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Dalam penerimaan ini obat yang diterima dicek sesuai dengan LPLPO yang dipesan dari gudang farmasi kota (GFK). Setelah obat diterima lalu dimasukkan kedalam kartu stok obat.
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengaman dengan cara menempatkan obat-obat yang diterima pada  tempat yang dinilai aman.dengan tujuan obat yang tersedia diunit pelayanan kesehatan dapat terjaga mutu dan kemanannya dipertahankan. Untuk penyimpanan difarmasi ini penyimpanannya berdasarkan abjad dan bentuk sediaan.
4.            Distribusi
Pendistribusian obat di Puskesmas AMPENAN di lakukan setelah obat-obat yang telah diajukan ke GFK di terima. Setelah itu, Puskesmas AMPENAN mendistribusikan obat-obatan tersebut ke sub-sub unit pelayanan sesuai junlah dan jenis obat yang dibutuhkan sesuai dengan LPLPO unit
Penggunaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah ekonomis dan rasional. Artinya, Puskesmas AMPENAN menggunakan obat generic sesuai dengan aturan dimana setiap pasien yang berkunjung itu diberikan obat sesuai resep dari dokter. Yang kemudian petugas loket obat memberikan obat tersebut sesuai resep serta aturan pakainya. Alur pelayanan Pasien dan Alur pelayanan resep tersaji pada lampiran 2 dan lampiran 3.
5.      Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan

Untuk melihat sisa obat diapotek dicatat dalam kartu stok obat agar dapat mengamprah obat ke gudang farmasi puskesmas sehingga mudah dalam menentukan obat yang sering keluar. Namun pihak apotek sendiri hanya dengan menggunakan kertas LPLPO untuk mengambil obat  pada gudang farmasi puskesmas.
BAB III
PENUTUP
A.          KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa secara umum manajemen pengelolaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah sesuai prosedur, dengan rincian sebagai berikut :
1.                 Perencanaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya perencanaan kebutuhan setiap tahun dan bulannya berdasarkan metode-metode yang ada dalam Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas.
2.                  Pengadaan/Permintaan obat di Puskesmas AMPENAN sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya pengadaan/permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) sesuai dalam Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas.
3.                 Lokasi dan kondisi serta keamanan penyimpanan obat/ Gudang obat di Puskesmas Ampenan belum sepenuhnya memenuhi persyaratan gudang yang baik
4.                 Pendistribusian obat di Puskesmas AMPENAN sudah sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya pendistribusian obat-obatan dari gudang obat Puskesmas dilakukan dengan sistem amprah setiap bulannya sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas.
 Penggunaan obat di Puskesmas  AMPENAN sudah sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya peresepan obat yang rasional sesuai sesuai Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas



B.          SARAN
Untuk meningkatkan kualitas  pengelolaan obat di Puskesmas, maka kami menyarankan untuk melakukan perbaikan dalam hal :
1.      lokasi gudang obat yang sesuai, baik dalam hal luas maupun fasillitas sarana yang diperlukan untuk menunjang kondisi penyimpanan obat yang baik, misalnya instalasi AC dan penambahan rak obat
2.      adanya mekanisme yang menjamin keamanan obat yang disimpan dalam gudang

1 komentar:

  1. Play Slots Online at LuckyClub - LuckyClub Live
    Lucky club is the best choice when it comes to online luckyclub.live slots with huge odds! We've found the best free slot games to play at LuckyClub and have the

    BalasHapus